Cara Membuat Subject Email Yang Baik
Apapun alasannya, seseorang pasti menilai sebuah email dari subject email saja. Faktanya, 33% penerima email memutuskan untuk membuka email hanya dari subjectnya saja. Inilah mengapa penting bagi Anda untuk memahami bagaimana cara membuat subject email yang baik sehingga cukup menarik bagi orang untuk membuka email tersebut. Bagaimana caranya? Berikut ini tips-tips yang dapat Anda ikuti.
Usahakan singkat, namun manis
Subject email akan langsung terpotong ketika terlalu panjang, apalagi ketika seseorang menggunakan perangkat mobile. Dengan fakta bahwa 40% email dibuka melalui perangkat mobile, sangat disarankan untuk membatasi karakter subyek email kurang dari 50 karakter untuk memastikan bahwa seseorang membaca subyek email Anda.
Bila Anda kesulitan untuk memendekkan subyek email, pikirkan kata-kata apa yang kurang penting dan buang kata tersebut. Misalnya, subyek email “Pesanan Anda telah diproses” ketika Anda mengirimkan konfirmasi pesanan, akan lebih baik ketimbang “Pesanan Anda berupa barang XXX dengan nomor resi 123456 sedang diproses”. Lebih singkat, lebih baik.
Gunakan nama pengirim yang normal
Berkat banyaknya email spam yang diterima oleh masyarakat saat ini, orang jadi ragu ketika membuka email dari pengirim yang tidak diketahui. Tak ada orang yang suka berbicara dengan robot. Bayangkan ketika Anda menelpon sebuah perusahaan dan yang mengangkat bukan manusia sungguhan. Tentu menyebalkan, bukan? Hal ini juga yang terjadi pada email.
Jangan pernah gunakan “[email protected]”. Selain tidak terlihat sangat ‘manusiawi’, email seperti ini hanya akan membuat seseorang berhenti membuka email hanya dari alamat email saja.
Akan lebih baik apabila Anda menggunakan alamat email umum atau mungkin langsung menggunakan email orang sungguhan. Nama yang muncul, Budi Setiawan misalnya, akan lebih membuat seseorang merasa ini orang sungguhan dan penting untuk dibuka.
Personalisasikan email Anda
Menggunakan nama atau lokasi di subyek email akan membawa ikatan tersendiri, apalagi ketika email tersebut mengandung nama pengirim email. Semua orang suka dipanggil namanya, begitu juga di email. Bahkan, fakta menarik yang ditemukan oleh the Science of Email Marketing menemukan bahwa email yang menyertakan nama penerima di subyek email memiliki jumlah klik yang lebih besar dibanding email yang tidak menyertakannya.
Taktik lain yang dapat Anda lakukan adalah dengan mencantumkan lokasi mereka. Trip Advisor adalah salah satu contoh situs yang menggunakan taktik ini. Mereka mengirimkan newsletter dengan mencantumkan kota terakhir yang di search oleh penerima email.
Jangan beri harapan palsu
Subyek email Anda adalah janji Anda kepada pembaca tentang apa yang ada di dalam email tersebut. Oleh karenanya, pastikan bahwa Anda memenuhi komitmen tersebut dan jangan pernah mencoba membohongi pembaca dengan membuat janji palsu. Hal ini akan membuat penerima email merasa kecewa dan tidak akan pernah percaya dengan subyek email Anda sehingga menurunkan kemungkinan email akan terbaca serta meningkatkan tingkat unsubscribe.
Itulah beberapa tips mudah yang dapat Anda lakukan untuk membuat subyek email yang baik. Jangan biarkan email marketing Anda gagal total hanya karena Anda salah membuat subyek email yang menarik dan dipercaya oleh penerimanya. Semoga berhasil!